Kudus – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kudus kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Salah seorang WBP yang mengalami masalah kesehatan serius, yaitu benjolan di lengan, mendapatkan tindakan medis berupa operasi bedah di Rumah Sakit Kartika Husada Kudus.
Pelayanan kesehatan ini diberikan setelah WBP tersebut menjalani pemeriksaan medis awal di poliklinik Rutan Kudus dan kontrol rutin di Rumah Sakit Kartika Husada Kudus. Berdasarkan hasil diagnosis dari dokter, diketahui bahwa benjolan di lengan tersebut memerlukan tindakan lebih lanjut berupa operasi untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.
Kepala Rutan Kelas IIN Kudus, Anda Tuning menjelaskan bahwa seluruh proses pengobatan dilaksanakan sesuai prosedur dengan tetap mengedepankan hak-hak WBP, termasuk akses terhadap pelayanan kesehatan yang layak.
"Kami berupaya memastikan setiap WBP mendapatkan haknya untuk memperoleh perawatan medis yang baik. Dalam hal ini, setelah melalui beberapa pemeriksaan, dokter menyarankan tindakan operasi yang harus segera dilakukan untuk mencegah kondisi yang lebih serius, " ungkap Anda Tuning.
Operasi yang dilakukan di Rumah Sakit Kartika Husada Kudus berlangsung lancar dengan pengawalan ketat dari pihak keamanan Rutan Kudus dan sesuai dengan standar protokol pengobatan yang berlaku. Pasca operasi, WBP tersebut akan terus dipantau oleh tim medis dari Rutan Kudus untuk memastikan kesembuhan dan pemulihan yang optimal.
Upaya ini merupakan bentuk dari implementasi nilai SEMARAK (Sehat, Maju, Religius, Aman, dan Kondusif) yang menjadi pedoman Rutan Kudus dalam memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh WBP. Rutan Kudus terus berkomitmen untuk menghadirkan suasana yang kondusif dan aman, sekaligus memastikan bahwa kesehatan dan kesejahteraan WBP tetap menjadi prioritas.
Dengan pelayanan kesehatan yang baik, diharapkan WBP dapat menjalani masa pidananya dengan lebih baik dan produktif, serta dapat memulihkan kesehatannya sehingga mampu beradaptasi kembali di masyarakat setelah masa pembinaan berakhir.